Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 21 November 2012

Peta Konsonan



Konsonan dibedakan berdasarkan tempat artikulasi dan cara artikulasi.
Berdasarkan tempat artikulasinya, ada empat konsonan, yaitu :

  • Bilabial, yaitu konsonan yang terjadi pada dua belah bibir, bibir bawah merapat pada bibir atas. Yang termasuk konsonan bilabial yaitu p, b, m.
  • Labiodental, yaitu konsonan yang terjadi pada gigi bawah bibir atas, gigi bawah merapat pada bibir atas. Yang termasuk konsonan labiodentals yaitu f, v.
  • Laminoalveolar, yaitu konsonan yang terjadi pada lidah dan gusi, dalam hal ini lidah menempel pada gusi. Yang termasuk konsonan laminoaveolar yaitu t, d.
  • Dorsovelar, yaitu konsonan yang terjadi pada pangkal lidah dan velum langit-langit lunak. Yang termasuk konsonan dorsovelar yaitu k, g.


Berdasarkan cara artikulasinya, artinya bagaimana gangguan dan hambatan yang dilakukan pada arus udara itu, maka konsonan itu dibedakan atas :

  • Hambat, artikulator menutup sepenuhnya aliran udara sehingga udara terhalang di belakang tempat penutupan itu. Kemudian penutupan itu dibuka secara tiba-tiba, sehingga terjadinya hambatan. Yang termasuk konsonan hambatan ini adalah p, b, t, d, k, g.
  • Geseran, artikulator aktif mendekati artikulator pasif, membentuk celah sempit sehingga udara yang lewat mendapat gangguan di celah itu. Yang termasuk konsonan geseran adalah f,s, z.
  • Paduan, artikulator aktif menghambat sepenuhnya aliran udara, lalu membentuk celah sempit dengan artikulator pasif. Yang termasuk konsonan ini adalah c, j.
  • Sengauan, artikulator menghambat sepenuhnya aliran udara melalui mulut tetapi membiarkannya keluar melalui rongga hidung dengan bebas. Yang termasuk konsonan sengauan adalah m, n, ῆ, Å‹.
  • Getaran, artikulator aktif melalui kontak beruntun dengan artikulator pasif, sehingga getaran bunyi itu terjadi berulang-ulang. Contohnya konsonan r.
  • Sampingan, artikulator aktif menghambat aliran aliran udara pada bagian tengah mulut, lalu membiarkan udara keluar melalui simpang lidah. Contohnya konsonan l.
  • Hampiran, artikulator aktif dan pasif membentuk ruang yang mendekati posisi terbuka seperti dalam pembentukan vokal, tetapi tidak cukup sempit untuk menghasilkan konsonan getar. Oleh karena itu, bunyi yang dihasilkan juga sering disebut bunyi semi vokal. Di sini hanya ada dua buah bunyi, yaitu w dan y.

Peta Vokal




Keterangan: 
TB = tak bundar
  B = Bundar

Berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut itulah kemudian kita memberi nama akan vokal-vokal itu, misalnya:
[i] adalah vokal depan tinggi tak bundar
[e] adalah vokal depan tengah tak bundar
[ð] adalah vokal pusat tengah tak bundar
[o] adalah vokal belakang tangah bundar
[a] adalah vokal pusat rendah tak bundar

Peta Fonologi



  • Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa. Fonologi terbentuk dari kata fon = bunyi dan logi = ilmu.
      
Menurut Hierarki satuan bunyi yang menjadi objek studinya, fonologi dibedakan menjadi :
  • Fonetik mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi bahasa tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda maknaatau tidak.
  •  Fonemik mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.
 j
  • Klasifikasi bunyi merupakan bunyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia dan mengandung makna yang dapat di pahami.
  • Klasifikasi vocal di klasifikasikan dan diberi nama berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut.
  •  Diftong /vocal rangkap posisi lidah ketika memproduksi bunyi pada bagian awal dan akhirnya tidak sama
  • Klasifikasi konsonan biasanya dibedakan berdasarkan tiga patokan atau criteria yaitu pita suara, tempat artikulasi dan cara artikulasi.